Langsung ke konten utama

sejarah pmii kudus


Sejarah singkat dan narasi awal pendirian :
    PMII merupakan organisasi pengkaderan kaum muda nahdliyin yang ada di dunia perkuliahan atau kampus maka berdirinya pun juga berangkat dari awal berdiriya kampus di kota kudus. Pada  tahun 1963 STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam) dan APP (Akademi Pimpinan Perusahaan) mulai didirikan di kudus dengan dukungan Bupati Kudus yang berasal dari kader NU yang bernama Soenarto Noto Widodo.

PMII Cabang Kudus berdiri diasumsikan pada tanggal 17 April 1963 yang pada waktu itu disponsori oleh :
1.       Drs. H. Ahmad Toha (Keturunan Belanda)
2.       Prof. Dr. Mghfur Ustman, MA
3.       H. Hadziq Siroj
4.       K. H. Chamdun A.Syakur, BA
5.       Chambali
6.       Drs. H. Malichan
7.       H. Luthfi
8.       Muhammad Toha
9.       Nusroh
10.    Isti Indarwati
11.    Drs. H. Sayuti Nafi’
12.    Zaim
13.    Basar

Peran PMII pada tahun 1964 – 1968 :
1.       Membeck up Tokoh – tokoh NU pada waktu itu
2.       Ikut serta membubarkan PKI
3.       Merebut/menyelamatkan tempat – tempat yang diduduki oleh PKI pada waktu itu, a.l:
š  CHTH (Cong Hua Tjong Hui) atau China Centris
š  Rumah Bersalin MIRIAM
š  Radio Muria

    Ketiga tempat tersebut merupakan pos – pos para PKI atau pusat BAPERKI (badan Persatuan PKI), CHTH kemudian dijadikan sebagai Gedung Pemuda dan kemudian dijadikan IAIN Wali Songo Ushuluddin dan SP IAIN (Sekolah Persiapan IAIN), dan sekarang ini sudah menjadi Ruko – ruko yang sangat mewah yang berlokasi di depan Bank BNI 46.
    Kader dari PMII juga pernah menjadi ketua Presidium KAMI KAPPI yang pada waktu itu dipimpin oleh Drs. H. Sayuti Nafi’ dengan Sekretaris Kasnadi, beliau pada tahun 1970 mendirikan YAKI (Yayasan Kesehatan Islam) yang sekarang ini menjadi Rumah Sakit Islam Sunan Kudus sedangkan tahun 1980 – an berhasil mendirikan PITI (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia) di kudus

Adapun Nama – nama Ketua Umum Cabang yang berhasil kita  himpun adalah :
1.       Drs. H. Ahmad Toha          (1963 - 1967) dengan Ketua KOPRI : Sri Hartani
2.       Chambali Ahmad                               (1967 - 1971)
3.       Drs. H. Sayuti Nafi’             (1971 - 1978)
4.       H. Abdullah As’ad              (1978 - 1980)
5.       Khoirul Hadi                         (1980 - 1982)
6.       Saiful Bahri                          (1982 - 1985)
7.       Mahrus, S. E                         (1985 - 1988)
8.       Khumaidi,S. Ag                    (1989 - 1993)
9.       Kasmuri Ahmad                  (1993 - 1995) dengan Ketua KOPRI : Lien Eti
10.    Gunari, S. Ag                        (1995 - 1997)
11.    Mukhosiron, S. Ag               (1997 - 1999)
12.    Maryoto, S. E                       (1999 - 2000)
13.     Sunoto, S. Ag                       (2000 - 2001)
14.    Alex Yusron                          (2001 - 2002)
15.    Sholikhin                               (2002 - 2003)
16.    Zumaroh                               (2003 - 2004)
17.    Sulasmi                                  (2004 - 2005)
18.    M. Mustaqim                       (2005 - 2006)
19.    M. Fathul Munif                  (2007 - 2008)
20.    Suwoko                                 (2008 - 2009)
21.    Amir Faishol / Bugil            (2009 - 2010)

Catatan :
Data – data di atas masih banyak kekurangan karena banyak para tokoh yang sudah kembali ke Rahmatullah sehingga belum bisa memberikan informasi lebih detail, dan data tersebut hanya sebagai gambaran awal dari PMII di kudus. Sekian terimakasih.

ahmad mahmud alfarizy(stain kudus)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEDIA BK SEKOLAH : MENEJEMEN BERBASIS PLANNING, ORGANIZING, ACTUATING, CONTROLLING, DAN EVALUATING

MENEJEMEN BERBASIS PLANNING, ORGANIZING, ACTUATING, CONTROLLING, DAN EVALUATING BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Dalam konteks pemberian layanan bimbingan konseling, Prayitno (1997:35-36) mengatakan bahwa pemberian pelayanan bimbingan konseling meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok. Guru Sekolah harus melaksanakan ketujuh layanan bimbingan konseling tersebut agar setiap permasalahan yang dihadapi siswa dapat diantisipasi sedini mungkin sehingga tidak menggangu jalannya proses pembelajaran. Suatu sistem layanan bimbingan dan konseling tidak mungkin akan tercipta dan tercapai dengan baik apabila tidak memiliki sistem manajemen yang bermutu. Artinya, hal itu perlu dilakukan secara jelas, sistematis, dan terarah. Pelayanan bimbingan dan konseling hendaknya dilakukan oleh tenaga professional serta didasari dengan program yang terencana dan terara...

Grand Design PELATIHAN KADER DASAR PMII SUNAN KUDUS

Grand Design PKD KOMISARIAT SUNAN KUDUS 1.       Landasan Epistemologis a.       Memperkuat Intelektualitas dan loyalitas anggota b.       Membentuk pemikiran kritis transformatif c.        Membentuk mentalitas kader yang tangguh dan survive d.       Menciptakan kader militan dan solidaritas 2.       Target Kualitatif a.       intelektualitas b.       Loyalitas c.        Kritis Tranformatif d.       Solidaritas e.       Militansi f.         Mentalitas yang tangguh dan survive 3.       Target Kontruksi Berfikir a.       Berfikir idealis b.       Be...

FILSAFAT SEJARAH

FILSAFAT SEJARAH Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Filsafat Dosen Pengampu: Mas’udi, S.fiil.I.,M.A.                                    Disusun oleh: AHMAD MAHMUD ALFRAIZY NIM : 1340110025                                                                        SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS JURUSAN DAKWAH & KOMUNIKASI / BKI (A) TAHUN 2013/2014 A.   ...